DimensiNews.co.id, SUKOHARJO – Suatu bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Jika belum terjadi maka perlu dipersiapkan segala sesuatu untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Ketika sebuah bencana telah terjadi diperlukan juga penanggulangan dengan penanganan yang cepat dan tepat.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk wilayah Jawa Tengah puncak musim hujan terjadi pada Januari–Februari 2020. Selain itu cuaca ekstrim masih akan terjadi pada Maret mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel kesiapan penggulangan bencana. Kegiatan yang melibatkan berbagai unsur dalam Forkopimda tersebut dilaksanakan pada Kamis (23/1/2020) bertempat di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Sukoharjo.
Pada kegiatan tersebut tampak hadir Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, dan Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Letkol Inf Chandra Ariyadi Prakosa. Kedua unsur Forkopimda tersebut turut mendampingi Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, dalam memimpin apel.
Ratusan personil dari berbagai instansi mengikuti apel bersama yang diharapkan dapat meningkatkan antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana di Kabupaten Sukoharjo. Menurut Bupati Wardoyo Wijaya, selama ini Kabupaten Sukoharjo masuk dalam daerah yang rawan bencana alam, baik itu bencana alam banjir, tanah longsor, dan juga angin puting beliung. Untuk itu, seluruh personil gabungan beserta sarana prasarana disiapkan.
“Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan Pemkab Sukoharjo bersama TNI-Polri dan instansi terkait lainnya ketika muncul bencana. Jadi, ketika ada bencana alam, kami sudah siap meski harapannya tidak sampai terjadi bencana,” ujar Bupati usai apel.
Jika, kata Bupati, Pemkab bersinergi dengan TNI-Polri serta instansi terkait lainnya, ketika muncul bencana semua personil dari berbagai instansi lamgsung turun tangan tanpa menunggu komando.
‘Saya mengimbau pada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang. Selain itu, juga melakukan kegiatan gotong royong untuk pengurangan resiko bencana antara lain dengan kegiatan bersih bersih saluran air, melakukan pemangkasan pohon, pengecekan kekuatan rangka rumah dan menutup rekahan tanah,” harap orang nomor satu di Sukoharjo tersebut.
Lebih lanjut Bupati Wardoyo Wijaya menngingatkan untuk menggiatkan kembali siskamling untuk antisipasi terjadinya bencana serta untuk menjaga keamanan dan ketentraman.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan dalam rangka penanganan bencana alam, Polres bersinergi dengan Kodim dan Pemkab Sukoharjo. “Ancaman bencana alam bisa datang kapan saja disemua wilayah, karena itu diperlukan kesiapsiagaan khususnya dari jajaran internal Polres Sukoharjo,” ungkap Kapolres.
Usai apel gabungan, Bupati Wardoyo bersama perwakilan berbagai instansi memperagakan pemukulan kentongan dan pengecekan peralatan untuk penanggulangan bencana.(pry)