Dedi Hazbullah Akan Ajukan Keberatan Soal “Tembok Berlin” PT KAI di Tanah Tinggi

  • Bagikan

DimensiNews.co,id, Kota Tangerang – Pembangunan pagar PT KAI yang sebagian besar menutup akses rumah warga dikhawatirkan mengganggu masyarakat sekitar.

Berdasarkan pantauan di lokasi, beberapa rumah warga di 3 RW, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang telah berdiri pagar beton setinggi 3 meter kendati belum seluruhnya sempurna dipasang.

“Kami tau itu tanah KAI, tapi ngga begini juga dong masa pager di depan rumah,” tutur salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Pembangunan pagar setinggi 3 meter yang menutup rumah warga tersebut dinilainya sebagai aksi PT KAI yang arogan dan tergesa-gesa, pasalnya tidak sedikit warga yang menolak pembangunan pagar tersebut.

“Sekarang kan musim hujan, atuh mending bangun aja dulu saluran airnya terlebih dahulu, jangan tembok berlin duluan,” tuturnya.

BACA JUGA :   Pasca Cuti, Surya Kembali Jabat Bupati Asahan

Menurut dia, pagar beton yang sebagian besar menutupi akses jalannya tersebut juga dikhawatirkan akan menenggelamkan rumahnya dan ratusan rumah lainnya yang terdampak pembangunan pagar tersebut.

“Ini mah dah kayak tembok berlin, atuh yang bener aja saluran aer dulu beresin jangan kita dibikin kelebuh,” ujarnya.

Ditemui terpisah, Dedi Hazbullah Anggota DPRD Kota Tangerang Fraksi Partai Amanat Nasional mengaku telah beberapakali menerima keluhan dari masyarakat sekitar yang merasa dirugikan dengan pembangunan pagar tersebut.

“Udah ada beberapa warga yang mengeluhkan hal itu sama saya, kan kebetulan saya asli kelahiran sini,” kata Dedi ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Sabtu pekan lalu.

Selain itu, ia juga mengaku beberapa rumah yang terkena dampak langsung dari pembangunan tersebut tidak lain adalah kerabat dekatnya.

BACA JUGA :   Pemkot Guyur Atlet POPDA dan PEPARPEDA Rp4,5 Miliar

“Di sebelah sana Encing saya, kesanaan dikit Nyai saya, banyak sodara yang terkena dampak itu pager,” jelas Dedi.

Ia menuturkan, sebelum ada pembangunan, PT KAI dan warga sekitar yang terkena dampak langsung dari pembangunan membuat komitmen, kendati tidak secara resmi di antaranya pembangunan jalan di sisi rel kanan dan kiri pagar pembatas.

“Berikut drainasenya yang langsung menuju Kali Movekart, makanya dengan ada kayak gini saya dalam waktu dekat ini bakal maju ke PT KAI secara personal bersama warga untuk mencari solusi yang terbaik untuk semua warga disini,” jelasnya.

Menurut dia, selain mencarikan solusi bagi warga yang terkena dampak langsung dari pembangunan tembok pagar setinggi 3 meter tersebut, pihaknya juga akan menyoal perkara saluran air yang dinilainya kurang maksimal.

BACA JUGA :   Pecah, Bentrok Afganistan Vs Sudan Di Penampungan Kalideres

“Itu saluran air yang dibangun itu seharusnya saluran induk, tidak cukup dengan ukuran yang telah di antaranya sudah dipasang di sebelah sana, bisa banjir lagi aja nanti,” tuturnya.

Sayangnya hingga berita ini dilansir belum ada keterangan resmi dari otoritas PT KAI, beberapa kali wartawan mencoba mendatangi kantor operasional PT KAI yang terletak tidak juh dari lokasi proyek, tidak ada satupun pegawai yang berani memberikan pernyataan.

“Senin balik lagi aja mas, saya mah ngga berani memberikan pernyataan teknis lapangan,” tutur salah seorang staf PT KAI.*(dul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights