DimensiNews.co.id, TANGERANG- Pasca bencana banjir melanda wilayah Kota Tangerang, wabah virus corona mulai menghantui wilayah Indonesia dan menjadi sorotan publik sekarang ini. Namun, ditengah banyaknya musibah, sebagian sekolah tetap merencanakan tour ke luar daerah.
Seperti yang dialami Novie, seorang ibu rumah tangga yang belum lama mengalami musibah banjir di Kecamatan Priuk ini, mengaku menerima surat dari sekolah anaknya untuk mengikuti tour sekolah.
Ia mengeluhkan sikap sekolah yang tidak memahami kondisi masyarakat.
“Saya baru saja beres-beres rumah akibat banjir mas. Dalam dua bulan saja banjir sudah tiga kali dan saya juga tidak sedikit mengeluarkan biaya untuk bertahan hidup,” ungkap Novie, Kamis (5/3/2020).
Ia juga merasa sekolah terkesan memaksakan setiap siswanya mengikuti tour sekolah. Apalagi tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti kegiatan itu.
“Sekarang ditambah lagi dengan adanya surat dari sekolah buat ikut tour ke Garut atau ke Jogja. Mau ikut gak punya uang, tapi kalau gak ikut saya juga memikirkan mental anak saya di sekolahnya. Yang jelas kan itu pasti memerlukan dana jutaan mas,” keluh Novie kepada wartawan.
Sementara itu, Ketua Komite Independen Penyelamat Anak Bangsa (KIPANG) Harris, saat dimintai tanggapan mengatakan, pelaksanaan tour tidak bisa sepihak, melainkan harus ada persetujuan dari para wali murid.
“Tour itu adalah pungutan di sekolah yang mana harus ada kesepakatan antara pihak orangtua murid dengan pihak sekolah,” kata Harris.
Ia juga menyayangkan sikap sekolah yang seolah tidak paham bahwa di Indonesia tengah berupaya mencegah penyebaran virus corona. Sehingga pelaksanaan tour ini harus dipertimbangkan kembali.
“Kalau menurut saya ini harus di pertimbangkan kembali jika ingin mengadakan tour sekolah ke luar daerah. Sebab sekarang ini kan sedang ada bencana Nnasional bahkan international, yaitu mewabahnya virus corona,” ujarnya.
Harris menyarankan pihak sekolah menyelenggarakan acara perpisahan di wilayah Tangerang saja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sebaiknya jika pihak sekolah ingin adakan perpisahan buat anak didik yang lulus di tahun ajaran ini, digelar di wilayah Kota Tangerang saja. Sebab kita tidak mengetahui cara penyebaran dan penularan virus tersebut. Jika terjadi apa-apa, siapa yang mau bertanggung jawab?,” tambahnya. (Dul)