Pembangunan Pasar Royal Mangkrak, Pemkot Minta Pengembang Bertanggungjawab

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, TANGERANG- Mangkraknya pembangunan Pasar Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, membuat warga dan sejumlah konsumen yang telah membeli ruko di pasar tersebut geram.

Bahkan, akibat tak kunjung dikerjakan, basement yang ada di Pasar Royal tergenang banjir akibat hujan deras dan malah digunakan sebagai wahana bermain anak-anak yang justru sangat membahayakan.

“Kalau berdasarkan laporan, ada anak-anak berenang dan ini sangat membahayakan. Jadi perlu kita amankan agar tidak terjadi musibah atau hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin, yang memantau langsung proses pemompaan air dari basement Pasar Royal, Rabu (11/3).

Pemkot Tangerang pun sudah menerjunkan personel BPBD, Dinas PUPR, Dishub, dan Satpop PP untuk memompa air dari basement dan memasang tanda peringatan agar tidak ada lagi yang bermain di area tersebut.

BACA JUGA :   Jelang Hari Kesaktian Pancasila, Musholah Darussalam di Tangerang Diteror OTK

Sachrudin pun dengan tegas meminta PT. Cahaya Baru Raya Realty (CBRR) selaku pengembang Pasar Royal untuk segera menyelesaikan kewajibannya. Pemkot bahkan akan turut melayangkan gugatan apabila Pasar Royal kondisinya masih seperti ini.

“Kalau belum ada izinnya segera diurus izinnya, jangan sampai warga dirugikan karena terbengkalai seperti ini,” tegasnya.

“Kalau perlu kita akan layangkan gugatan bersama masyarakat jika masalahnya berlarut-larut dan tidak kunjung selesai,” tambahnya.

Ketua RW 12, Kelurahan Poris Plawad, Abdul Gani menjelaskan, beberapa warga bahkan sudah membeli dan melunasi ruko yang ada di Pasar Royal. Oleh sebab itu, ia berharap PT. CBRR selaku pengembang segera menyelesaikan pembangunan Pasar Royal yang mangkrak.

BACA JUGA :   Wakil Bupati Nias Barat Kunjungan Kerja di Provinsi Riau

“Sudah enam tahun di Royal, ketika ada Fasos-Fasum diawal tidak bagus dan terbengkalai oleh pengembang. Maka kami sudah bergerak,” ujarnya.

Abdul melanjutkan, ketimbang terbengkalai warga menginginkan sejumlah aset dan fasos-fasum diserahkan ke Pemerintah Kota Tangerang agar dikelola dengan baik.

“Awalnya penyerahan Fasos-Fasum, namun semakin lama pergerakan itu sudah menyangkut hak-hak warga terkait sertifikat yang bermasalah, kemudian pasar yang belum jadi sementara pembeli sudah menyerahkan uangnya dan apartemen,” tukas Abdul. (Dul)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights