![](http://www.dimensinews.co.id/wp-content/uploads/2018/03/IMG-20180303-WA0147-e1520089207366.jpg)
DimensiNews.co.id HALMAHERA TENGAH – Sejumlah masyarakat keluhkan kinerja mantan Kepala Desa dan Sekretaris Desa Woejerana Kecamatan Weda Tengah halteng maluku utara.
Pasalnya, sejauh ini kades dan sekdes tidak pernah melakukan rapat bersama dengan masyarakat terkait dengan pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat setempat.
Sehingga di akhir kepemimpinan mantan Kepala Desa Woejerana saat ini banyak dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat terkait dengan rapat pertanggung jawaban pengunaan dana desa.
Menurut salah seorang warga Andin bukan nama sebenarnya mengatakan, ada program pembangunan pasar yang di anggarkan dana desa dengan nilai sekitar 300 Juta lebih tak di fungsikan sebagai mana meatinya mubazir .
“Selain pembangunan pasar,ada pembangunan fisik lainnya tak nampak terlihat di mata masyarakat sehingga desa Woejerana terlihat gersang dan gelap,” lanjut Andin bukan nama sebenarnya
Warga itu menambahkan bahwa pembangunan PAUD selama tiga tahun tak diselesaikan oleh Sekretaris Desa Woejerana dan pekerjaannya tidak mengikuti Rencana Anggaran Belanja (RAB) sebab kamar mandi dan WC nya tidak didalam bangunan.
“Mestinya dalam setiap pekerjaan harus mengikuti RAB karena kamar manda dan WC-nya didalam bangunan bukan diluar,” jelas warga kepada www.dimensinews.co.id kemarin.
Terpisah Sekretaris Desa Woejerana Yetno ketika di konfirmasi terkait dengan pembangunan pasar mengaku bahwa anggaran pembangunan pasar bersumber dari Dana Desa tahun 2016 senilai 300 juta lebih
Dia mengakui setiap pekerjaan fisik dana desa kami tak menggunakan papan nama proyek karena anggaran sudah terpampang di papan nama reklame,” akunya.
Ia juga mengatakan terkait dengan pembangunan PAUD tersebut bahwa anggarannya sudah habis sehingga saya yang mengambil kebijakan untuk menyelesaikannya.” Jadi soal upah tukang nanti saya yang cari akal,” ujarnya.
Laporan Reporter : Ode
Editor. : Red DN