DimensiNews.co.id, PONTIANAK- Belum ditemukannya obat untuk penderita corona atau Covid-19 menjadi tantangan berat dalam mengatasi wabah tersebut. Oleh sebab itu, penemu formula Formav-D asal Kota Pontianak, Fachrul Luthfi, mempersilakan pihak terkait mengujicoba temuan obat bagi penderita demam berdarah dengue (DBD) ke pasien suspect COVID-19.
“Di China sendiri, belum ada obat kimia untuk pasien COVID-19. Paramedis di China menggunakan obat tradisional bagi pasien virus corona ini,” kata Luthfi di Pontianak, Senin kemarin (16/3/2020).
Menurutnya, selama belum ditemukan obat untuk suatu penyakit, maka tidak ada salahnya mencoba Formav-D. Diketahui obat tersebut sudah digunakan oleh masyarakat Kota Pontianak dalam menyembuhkan pasien DBD dan tipes.
“Mungkin saja COVID-19 dengan Formav-D menjadi salah satu solusinya,” katanya.
Luthfi bercerita ketika itu pada akhir Februari ia baru pulang dari Pulau Bali setelah menginap selama lima hari. Di hari ketiga, ia mengalami demam lalu batuk-batuk disertai dahak yang kental berwarna hitam. Ia lalu minum Formav-D yang selalu dibawanya dan hasilnya tubuhnya sehat hingga kini tak ada keluhan.
Menurut Luthfi, Formav-D ditemukan pada tahun 20o6 secara tak sengaja. Setelah dikenal karena keampuhannya, pada tahun 2010 semakin banyak yang menggunakan Formav-D untuk pengobatan penyakit DBD dan tipes. Kini, ia siap jika temuan obatnya diujicobakan kepada pasien suspect atau positif corona (Covid-19).
Formav-D Diracik dari Gabungan Dua Jenis Obat Tradisional Indonesia dan Luar
Dilansir dari Tempo.co, pada 2010 lalu, seorang mantan asisten apoteker di Pontianak, berhasil menemukan obat Demam Berdarah Degue (DBD) yang cukup mujarab. Obat yang diberi nama Formav-D itu diklaim berhasil mengobati puluhan penderita DBD dan malaria. Keampuhan Formav-D bahkan sudah tersebar ke sejumlah daerah dan permintaan semakin bertambah.
Sang penemu itu adalah Fachrul Luthfi. Dia pernah bekerja sebagai asisten apoteker dalam meracik obat herbal di sebuah perusahaan farmasi di Pontianak selama 13 tahun.
“Tahun 2006 secara tidak sengaja saya meracik dua jenis obat tradisional asli Indonesia dan dari luar negeri,” kata Lutfi.
Ketika itu, ada anak dari seorang sahabatnya mengidap penyakit DBD, kemudian Luthfi memberikan obat hasil racikannya kepada anak itu. Setelah mengkonsumsi herbal tersebut, selang beberapa waktu suhu tubuh anak itu kembali normal. Kemudian keesokan harinya diperiksakan ke dokter, anak itu dinyatakan sembuh total.
“Sejak saat itu saya mensosialisasikan Formav-D untuk membantu teman-teman dan kerabat yang terserang DBD,” kata Lutfi.
Keampuhan Formav-D diakui oleh Dian, seorang wartawan sebuah kantor berita. Menurut Dian, adiknya pernah tiga hari menderita malaria. “Tapi setelah saya meminum obat itu, malamnya adik saya bisa tidur pulas dan demamnya turun ,” kata Dian.
Endang Soejono warga Jalan Tangjungraya II Pontianak Timur, juga mengakui telah menggunakan Formav-D kepada anak perempuannya yang menderita DBD. Anak Endang saat itu masih menjalani perawatan di rumah sakit Promedika Pontianak.
”Syukurlah anak saya cepat sembuh, setelah minum obat dari Luthfi. Anak saya langsung pulih dan bisa pulang ke rumah,” kata pegawai Dinas Kesehatan Kota Pontianak ini.
Herny Yusuf, dokter yang bertugas di Puskesmas Bangka, Pontianak Selatan, mengatakan dirinya juga pernah menggunakan Formav-D saat terserang DBD.
“Saya posistif demam berdarah dan dirawat selama 5 hari di Rumah Sakit Santa Antonius, Pontianak,” katanya. Herny mengenal Luthfi dari mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr Lily Sadiah. “Dokter Lily pernah kena DBD Juli lalu,” katanya.
Herni menduga Formav-D mampu membunuh membunuh virus dengue. Namun untuk membuktikannya diperlukan kajian klinis yang mendalam. Dinas Kesehatan Kota Pontianak memberi dukungan untuk pengujian itu. Bahkan instansi itu telah mengeluarkan surat rekomendasi agar obat temuan Luthfi bisa di ditanggapi pemerintah pusat.
Menurut Luthfi, dirinya sangat berharap pemerintah merespon temuannya itu. “Saya ingin pemerintah mengambil alih temuan saya ini, karena sangat dibutuhkan banyak orang,” katanya. (red)