DimensiNews.co.id, TEGAL- Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengumumkan akan menutup akses masuk dan keluar daerahnya atau local lock down selama kurang lebih 4 bulan. Kebijakan lock down Kota Tegal akan diberlakukan mulai 30 Maret sampai 31 Juli 2020.
Langkah ini diambil setelah mendapat laporan bahwa salah satu warganya positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19.
“Seluruh perbatasan akan kita tutup, tidak lagi menggunakan water barrier tetapi MBC beton untuk memagar pintu-pintu masuk,” ucap Dedy di Pendopo Balai Kota Tegal, Kamis (26/3/2020).
Ia menambahkan, pihaknya hanya membuka jalur provinsi dan nasional.
“Itu beratnya MBC beton kurang lebih dua ton, jadi warga tidak akan menggeser,” katanya.
Keputusan berani ini tentunya mengejutkan banyak kalangan, mengingat belum ada satupun daerah di Indonesia yang memutuskan me-lockdown daerahnya untuk mengendalikan penyebaran virus Corona. Sementara, Jakarta yang disebut sebagai daerah episentrum virus corona di Indonesia baru menyatakan status darurat.
Meski pemerintah pusat sudah menyatakan keputusan lock down ada di tangan presiden, namun Dedy bergeming. Ia menyampaikan tujuan karantina lokal untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih meluas di Kota Tegal.
Untuk warga yang berpenghasilan rendah, Dedy akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan langsung kepada mereka yang berhak.
Meski dihadapi dengan pilihan yang sulit, ia berharap masyarakat Tegal bisa memahami kondisi tersebut. Dedy juga mendoakan pasien positif Corona agar cepat pulih.
“Ini adalah pilihan yang pahit dan saya juga dilema. Jika disuruh memilih, lebih baik saya dibenci, daripada maut menjemput mereka,” imbuhnya. (red)