DimensiNews.co.id, TANGSEL – Di saat sebagian masyarakat kecil kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg, masih saja didapati oknum pengusaha nakal yang diduga melakukan pengoplosan gas dari tabung bersubsidi ke non subsidi.
Seperti yang terjadi di lokasi tempat pembungan sampah Kampung Parigi, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Dimana sekelompok orang mengambil keuntungan sepihak dengan melakukan kegiatan pengoplosan (penyuntikan) gas LPG 3 Kg bersubsidi ke tabung non subsidi 12 Kg hingga 50 Kg secara ilegal.
Pantauan wartawan di lokasi, Sabtu (27/03/2020), tampak bergantian kendaraan jenis pickup keluar masuk membawa ratusan tabung gas 3 Kg ditutupi terpal yang diduga akan dioplos dan dipindahkan isinya ke dalam tabung gas non subsidi.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, sebelumnya kelompok ini melakukan aksinya di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor. Dikarenakan ditolak oleh warga setempat, kemudian kegiatan dipindahkan ke Pondok Aren.
Irma, warga kampung Parigi yang bermukim tidak terlalu jauh dari lokasi pengoplosan mengaku merasa terganggu dan khawatir dengan keberadaan aktifitas sekelompok orang tersebut. Pasalnya, selain bau gas yang sering tercium warga yang lewat, dirinya juga khawatir jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran atau ledakan.
“Bau bang sampai kesini. Lagian kita mah khawatir ya kalau sampai kebakaran atau meledak. Kan nanti dampaknya ke warga sini,” katanya.
Ia juga menambahkan, keberadaan aktifitas itu juga berdampak dengan ketersediaan gas LPG 3 Kg di toko-toko dan warung-warung. “Sering kosong gas di sini. Eehh disitu malah dioplos. Kok polisi ngga nangkep ya?” ujar Irma.
Irma berharap aparat kepolisian bertindak tegas untuk segera menindak aktifitas ilegal di wilayahnya. “Pak polisi tolong dong ditindak, biar warga di sini aman,” tandasnya.
Perlu diketahui, menurut informasi yang dihimpun awak media dari berbagai sumber, proses penyuntikan gas oplosan dari satu tabung gas bersubsidi ukuran 3 Kg ke tabung gas non subsidi terbilang tidaklah sulit serta tidak memakan waktu terlalu lama. Namun resiko yang ditimbulkan sangat berbahaya dan berakibat terjadi ledakan.(rn)