DimensiNews.co.id INDRAMAYU – Acara pisah sambut kepala dinas pekerjaan umum dan tata ruang ( PUPR) yang diisi dengan hiburan organ tunggal dan sawer biduan di halaman belakang kantor dinas PUPR, Jumat (16/03/2018) lalu mendapat komentar dari Sirojudin, anggota komisi C DPRD Indramayu Fraksi PDIP.
Ditemui di ruangan fraksi PDIP pada Jumat, (23/03/2018) Sirojudin memberikan tanggapannya terkait hal tersebut,Menurutnya kegiatan hiburan organ tunggal dibarengi dengan sawer itu sangat tidak mendidik, tidak beretika dan tidak mencerminkan visi Indramayu REMAJA.
“Kalau sekedar hiburan ya boleh, tapi kalau sudah sawer menyawer terutama di lingkungan dinas PU/PR yang kita tahu konon identik dengan dinas yang “banyak uangnya” terlepas itu menggunakan uang pribadi, bagi saya itu tidak beretika.” Katanya.
Ia melanjutkan, “Sangat miris, seharusnya pimpinan di dinas tersebut peka. Sebagian besar masyarakat juga tahu instansi PUPR itu “banyak uangnya”. Sehingga jika terjadi hal seperti ini masyarakat akan berasumsi dan menyambung-nyambungkan.” Lanjutnya.
Masih menurut Sirojudin, aktivitas tersebut tidak mencerminkan point utama dari Indramayu REMAJA yaitu religius,”Saya yakin artis organ tunggal pasti mengenakan pakaian yang minim, karena sangat jarang sekali biduan organ tunggal yang memakai kerudung.”Tandasnya
Anggota DPRD Fraksi PDIP ini juga berharap agar acara sawer di lingkungan dinas tidak terjadi lagi. Beliau merasa, lebih baik menggelar kegiatan yang dapat mendongkrak budaya lokal.
” Saya sangat tidak setuju jika di lingkungan Instansi, terutama DPRD mengadakan hiburan seperti itu. Karena pasti ujung-ujungnya nyawer.”
“Saya lebih senang ketika mengadakan kegiatan yang menampilkan budaya lokal, karena banyak manfaat positifnya.”
“Selain untuk mendongkrak budaya lokal yang hampir punah juga dapat menyumbangkan kreatifitas serta memberikan penghargaan kepada seniman dan seniwati di Indramayu. Tuturnya.
Laporan Reporter : EF
Editor . : Red DN