DimensiNews.co.id – MALANG.
Konflik antara Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang dan PDAM Kabupaten Malang, Jawa Timur, akhir-akhir ini berdampak negatif bagi masyarakat, terutama masyarakat Kota Malang. Warga di sejumlah titik di Kota Malang beberapa pekan terakhir kesulitan mendapat air bersih.
Dalam kondisi demikian, ternyata Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, mengaku sudah mengetahui kondisi itu. Hanya saja, dia tidak banyak berbicara terkait penyebab utama krisis air itu, yakni konflik yang melibatkan PDAM Kota Malang dan Pemkab.
“Persoalan penggunaan air untuk minum sebenarnya, beberapa waktu lalu sudah dilimpahkan kepada Sekda (Sekretaris Daerah) agar ada pertemuan dengan Pemkab Malang,” kata dia. Senin (06/11/2017).
Sementara pertemuan itu sudah pernah dilakukan, namun, lanjut Sutiaji, pihaknya sampai saat ini belum dapat laporan terkait pertemuan itu bagaimana hasilnya. Yang artinya, dia, juga belum melakukan kordinasi dengan Sekda.
“Untuk solusi jangka pendek saat ini, Kami meminta PDAM Kota Malang memaksimalkan suplai air melalui tangki. Dan, saluran udara yang terdampak kemungkinan memanfaatkan Sumber Pitu,” katanya.
Lebih lanjut, Sutiaji menegaskan, bahwa sekarang ini Sumber Pitu kabarnya ada pengurangan debit, namun kepastiannya masih ditanyakan pihak terkait, “kalau memang kurang dari sana, harus dicari sumber lain barangkali bisa,” tandasnya.
Seperti yang telah diketahui, Sumber Pitu baru dimanfaatkan belum lama ini, untuk mendukung program 100-0-100, terutama di kawasan Kota Malang bagian selatan. Program 100-0-100 ini adalah 100 persen ketersedian air bersih, 0 persen lingkungan kumuh dan 100 persen ketersedian sanitasi yang sehat sebagaimana peraturan. No 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum. (Putut)