DimensiNews.co.id, SURABAYA- Diduga berawal dari insiden dekat monumen bambu runcing yang viral tempo hari, ratusan massa dari perwakilan sejumlah komunitas driver online se-Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung BI, Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 4, Jalan Pahlawan 105 Bubutan, Krembangan, Surabaya, Senin, (29/06).
Ada tiga poin yang ingin disampaikan dalam aksi tersebut, diantaranya penangguhan restrukturisasi untuk driver online selama satu tahun. Kemudian selama pandemi Covid-19, mereka meminta tidak ada penarikan oleh deb collector untuk roda 2 maupun roda 4 bagi seluruh driver online di Jawa Timur, dan ketiga, tidak adanya pembatasan kuota serta penghapusan denda dan bunga.
Humas Bambu Runcing Bersatu, David Walalangi turut menyesalkan peristiwa insiden di bambu runcing tersebut, dan hingga saat ini oknum debt colector eksternal yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dalam insiden tersebut belum diamankan oleh pihak yang berwajib.
“Kami telah mempercayakan pihak kepolisian untuk menangani kasus penganiayaan ini dan telah dilakukan pelaporan resmi di Polrestabes sejak Kamis 18 Juni 2020, tapi hingga detik ini pelaku belum juga ditangkap,” ungkap David.
Pihaknya juga khwatir jika aksi premanisme yang terjadi tempo hari dapat menjadi preseden buruk jika tidak ada tindakan tegas dari yang berwajib.
“Jika pembiaran premanisme yang dilakukan oknum debt collector ini terjadi di Kota Surabaya, maka ini dikhwatirkan akan dapat menjadi pusat percontohan premanisme di Jawa Timur,” pungkasnya.
“Pesan Kapolri sangat jelas, bahwa negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme,” imbuhnya.
Aksi koalisi dari DPP HIPDA, DPD ADO, DPD PAS Jatim dan seluruh paguyuban Ojek Online dan Taxi Online se- Jawa Timur itu dimulai dari kantor OJK Regional 4 dari pukul 09.00 WIB tadi. Kemudian dilanjutkan menuju Polrestabes Surabaya dan ke kantor cabang MAF, Acc, OTO, Adira, TAF, dan MPM. Selanjutnya, aksi berakhir di Polda Jatim.
Dari pantauan DimensiNews, pihak OJK pun telah menerima enam orang perwakilan delegasi dan turut mengundang perwakilan dari pihak leasing Acc dan OTO Finance siang tadi setelah makan siang. Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak OJK terkait permasalahan ini. (By)