DimensiNews.co.id, LABUHANBATU UTARA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggeledah rumah dinas Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) di Jalan Lintas Sumatera Utara, Kota Aek Kanopan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Lebar, Desa Sidua Dua, Kecamatan Kualuh Selatan, Rabu (15/7/2020).
Pantauan DimensiNews di lokasi, rumah dinas Bupati Labura H. Khairuddin Syah Sitorus, SE, kedatangan tim penyidik KPK sekira pukul 10.30 WIB, namum wartawan dilarang meliput oleh petugas Sat Pol PP walau di luar pagar rumah dinas.
Penggeledahan di rumah dinas bupati oleh Tim KPK berlangsung sekitar 1 jam 30 menit. Penggeledahan dikawal oleh personel Polres Labuhanbatu bersenjata laras panjang. Setelah itu tim KPK menuju ke RSUD Aek Kanopan.
Di RSUD Aek Kanopan tim anti rasuah KPK telah melakukan penggeledahan dan sempat berkeliling mengecek kondisi fisik bangunan rumah sakit.
“Hari ini tim penyidik KPK dibagi dua yakni 1 tim di rumah dinas bupati dan 1 tim lagi di RSUD Aek Kanopan. Personel Polres Labuhanbatu yang mendampingi tim KPK sebanyak 8 orang,” kata seorang personel Polres Labuhanbatu kepada wartawan, di teras RSUD Aek Kanopan.
Tim penyidik KPK berada di dalam ruangan RSUD Aek Kanopan selama 5 jam dan memboyong dokumen sebanyak dua koper berwarna hitam.
“Maaf mas, kalau mau konfirmasi langsung aja sama Jubir KPK, kami tidak bisa memberikan keterangan sedikitpun,” kata seorang penyidik KPK yang bergegas masuk ke dalam mobil.

Amatan DimensiNews, di RSUD Aek Kanopan, penyidik KPK dibagi 2 tim dengan jumlah belasan orang. Dua tim Penyidik KPK mengendarai mobil Kijang Innova warna hitam sebanyak 5 unit dan 2 unit pengawal dari Mapolres Labuhanbatu. Selanjutnya tim menuju arah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.
Sebelumnya, tim penyidik KPK telah menggeledahan rumah pribadi oknum ASN inisial AS, Kantor Bupati Labura dan oknum pengusaha inisial AH warga Jalan SM, Raja Kisaran, Kabupaten Asahan, Provsu, Selasa (14/7/2020) kemarin.
Penggeledahan berkaitan dugaan pengembangan kasus dugaan suap dana perimbangan DAK APBN-P 2017 dan APBN 2018 yang melibatkan oknum Kemenkeu Yahya Purnomo dengan anggota DPR RI Amin Santono.*(Moratua Tanjung)
Labuhan Batu induk Kpn ya..?