Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain
DimensiNews.co.id JAKARTA -Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menerapkan pembelian tiket secara online terhadap seluruh bus Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) angkutan mudik lebaran 2018 belum siap
Kepala Terminal Bus AKAP Kalideres Jakarta Barat Revi Zulkarnaen kepada wartawan Sabtu, (12/5/2018) mengatakan, dengan adanya pembelian tiket sistem online tersebut adalah lebih praktis dan efisien.
Pihaknya pun sangat mendukung dan tidak merasa keberatan atas kebijakan tersebut namun pihaknya masih keterbatasan sarana dan prasarana pemdukung.
“Pembelian tikat secara online bagi bis AKAP angkutan lebaran, saya rasa cukup praktis dan sangat efisien,” kata Revi Zulkarnaen.
Revi menjelaskan, pemberlakuan sistem pembelian tiket armanda angkutan lebaran 2018 seluruh PO Bus AKAP yang ada di Terminal Kaliseres diperkirakan belum siap dengan aplikasi online tersebut.
Sementara para calon pemudik pun masih jauh rata-rata belum paham sistem itu dan sebagian masyarakat kita masih banyak yang gagal tehknologi (Gatek)kata revi
“Banyak sarana dan prasarana kebutuhan para calon pemudik di areal terminal yang belum ada, yang masih menjadi pertimbangan kita apakah para PO Bus AKAP kesiapannya setiap jam memberangkatkan para pemudik tepat waktu, ini yang menjadi kendala,” jekas Revi.
Sementara salah satu penumpang dengan kota tujuan Jawa Tengah, Slamet (38), mengatakan hal tersebut akan efektif, namun dirinya kurang yakin jam pada keberangkatan bus tepat waktu.
“Ya kalau dibilang lebih praktis ya lebih praktis ya. Karena kan bisa tuh ke minimart gitu kan beli, terus nanti tinggal tukar di terminal.katanya
Cuma kalau tidak tepat waktu buat apa, soalnya susah juga sih kalau menurut saya, apalagi harus Hpnya android dan harus ada paket internet,” ujar Slamet saat ditemui di Terminal Kalideres Jakarta Barat.
Selain Slamet, penumpang dengan tujuan Sumetra, Yuliani (29), mengungkapkan, rencana diadakannya penerapan pembelian tiket bus secara online sudah benar.
Hanya saja harus ada sosialisasi atau edukasi yang lebih mendalam kepada masyarakat. Sebab tidak semua masyarakat dapat menerima program atau cara baru dan meninggalkan cara lama.
“Soalnya hanya untuk kalangan tertentu saja yang faham Hp berbasis android, saya sudah lama biasa ke sini (terminal) beli tiket diloket,” ungkapnya.
Laporan Reporter : HL
Editor. : Red DN