Kisah Perjuangan Fatmawati yang Jahit Bendera Pusaka Saat Tengah Hamil Tua

  • Bagikan

Rupanya pertemuan kali pertama itu menggetarkan hati Bung Karno hingga 2 tahun kemudian ia mantap ingin meminang Fatmawati.

Fatmawati pun akhirnya menikah dengan Bung Karno pada Juli 1943.

 

Kisah Bendera Pusaka yang Dijahit Fatmawati

Setahun setelah pernikahannya itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Bendera Merah Putih juga boleh dikibarkan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya diizinkan berkumandang.

Fatmawati kemudian berpikir bahwa memerlukan bendera Merah Putih untuk dikibarkan di Pegangsaan 56.

“Pada waktu itu tidak mudah untuk mendapatkan kain merah dan putih di luar,” tulis Chaerul Basri dalam artikelnya “Merah Putih, Ibu Fatmawati, dan Gedung Proklamasi” yang dimuat di Harian Kompas, 16 Agustus 2001.

BACA JUGA :   Dukcapil Sarolangun Butuh 20 Ribu Blangko E-KTP

“Barang-barang eks impor semuanya berada di tangan Jepang, dan kalau pun ada di luar, untuk mendapatkannya harus dengan berbisik-bisik,” tulisnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights