DimensiNews.co.id, KARANGANYAR- Siapa saja yang menginjakan kaki di Desa Jatiwarno, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan melongok salah satu sasaran fisik utama TMMD Reguler ke-109 Kodim 0727/Karanganyar/Korem 074/Warastratama, yakni sebuah jembatan yang ada di Dusun Sonosari dengan ukuran panjang 8 Meter, lebar 4 Meter dan tingginya mencapai 3 Meter, akan bertanya-tanya, sebegitu pentingkah jembatan itu dibangun melalui gelaran TMMD ?
Pasalnya, sungai yang di atasnya akan dibangun jembatan oleh TNI bersama warga itu, hanyalah sungai kecil, dan tampak air mengalir dengan debit yang juga kecil. Disaat musim kemarau seperti di pertengahan bulan September 2020 ini, orang masih bisa lalu lalang di lokasi itu, baik dengan jalan kaki maupun menggunakan motor.
Hanya saja, manakala mendengar penjelasan beberapa warga setempat, dan penjelasan Kepala Desa (Kades) Jatiwarno, Catur Sujito, sungai kecil yang di atasnya akan dibangun jembatan sepanjang 8 Meter itu, jika musim penghujan, debit air akan besar dan arusnya deras.
”Kalau musim kemarau seperti ini, memang air sungai kecil dan masih bisa dilalui oleh orang, baik jalan kaki maupun naik motor. Hanya disaat musim penghujan, jangan ditanya air akan besar dan deras. Dipastikan siapa saja juga tidak berani untuk menyeberang sungai,” ungkap Sadiyo (54) salah satu warga Dusun Sonosari, Desa Jatiwarno.
Hal itu juga dibenarkan oleh Kades Catur Sejito, disaat musim penghujan dan jika turun hujan sehari saja, dipastikan sungai akan meluap. Petaka bagi warga di dusun seberang, yakni warga Dusun Trugo. Mereka akan terisolir jika ingin ke pusat pemerintahan desa.
”Demikian juga bagi anak-anak sekolah dipastikan harus muter jauh jika ingin pergi ke sekolah,” ucapnya.