
Photo istimewa : Kondisi antrian kendaraan di SPBU Gurun Mudo.
DimensiNews.co.id SAROLANGUN – Sebuah SPBU di jalan lintas sarolangun – tembesi Desa Gurun Mudo Kecamatan Mandiangin yang berbatasan dengn desa semaran Kecamatan Pauh kabupaten sarolangun provinsi jambi di duga menjadi tempat penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) berbagai jenis, mulai dari solar, pertalite & bensin.
Pantauan Wartawan dilapangan terjadi antrian oleh kendaraan mobil pribadi berbagai jenis dengan melakukan pengangkutan berulang-ulang di pom bensin tersebut.
Kejadian ini sering menjadi keluhan oleh para sopir angkutan batu-bara, travel dan angkutan ekspedisi lainnya. Karena mereka sering tidak dapat bagian ketika akan melakukan pengisian BBM,mereka ini mengisi dengan jumlah cukup banyak,
“Jadi kami ini jarang kebagian,menurut salah satu supir yang mengangkut batu bara Andri menuturkan,mereka ini beli untuk di jual lagi kepada para pengusaha tambang emas PETI yang mengunakan alat berat,katanya.
“Kami seringkali tidak dapat ngisi BBM di pom ini, kadang jam 9 pagi sudah habis. Kami juga sering melihat antrian panjang kalau lewat, bahkan kadang ada mobil yang berulang-ulang antrian,” kata seorang sopir bernama Andri ketika ditemui dilokasi tersebut.
Ia mengatakan bahwa kejadian ini sudah berlangsung lama, setiap mau melakukan pengisian pasti akan ada antrian panjang akibat adanya kendaraan yang melakukan penimbunan seperti ini kami sebagai masyarakat biasa jadi kesusahan mau cari BBM,ujarnya.
“Pokoknya ada terus antrian, kami juga heran. Kenapa ditempat lain kami dak begitu sering antrian seperti ini,” kata Andri.
“Padahal yang saya tau pihak pom bensin tidak boleh menjual BBM dalam jumlah banyak seperti itu,apalagi yang di beli itu sama saja dengan konsumsi insuatri,harusnya tidak boleh,
Lebih lanjut dia menuturkan,harus ada izin resmi dari pertamina atau PO,Kalau begini kan namanya kegiatan ilegal menyalahi aturan,rakyak kecil seperti kami ini jadi korban dari ulah SPBU Nakal seperti ini.kesalnya.
Sementara itu, terkait kondisi ini pihak pom bensin ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa aktifitas penimbunan tersebut memang ada. Hal itu banyak dilakukan oleh masyarakat sekitar.
“Kalau penimbunan dengan kendaraan itu memang ada, tapi tidak ada yang memodifikasi tankinya, itu rata-rata masyarakat sekitar,” kata Boy manager pom bensin desa gurun mudo kecamatan mandiangin milik PT. Sabang Raya,
Boy mengatakan bahwa terkait hal itu, pihaknya sudah kewalahan untuk melakukan penolakan terhadap perilaku tersebut makanya sekarang dibiarkannya.
“Mau diapakan bang, saya gak mau terus ditempeleng (ditampar) oleh oknum masyarakat sekitar, kalau melarang. Mereka bilang itu bagian dari mata pencahariannya,” kata Boy.
Bahkan katanya, untuk menghindari perilaku penimbunan itu, pihaknya pernah menghentikan pasokan minyak, untuk masuk ke pom. Tapi didemo oleh masyarakatnya karena dianggap mematikan seseran mata pencaharian mereka.
“Pernah memang kita stop, tapi malah kita diserang seolah kehadiran pom tidak memberikan dampak baik bagi ekonomi masyarakat sekitar,” katanya.
Laporan Wartawan :Sanu
Editor. :Red DN