Kisah Pilu Pesanatren Darussalamah yang Butuh Perhatian Pemerintah

  • Bagikan

DimensiNews.co.id, TUBABA – Perjuangan yang hanya mengharapakan ridho dari Allah SWT, ketabahan, keiklasan, dan kejujuran selalu menjadi motifasi semua pengurus dan pendiri Pondok Pesantren Darussalamah yang terletak di Tiyuh Candra Jaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat.

Anak asuh yang tiap bulan dan tahun bertambah tak membuat pendiri dan pengurus berputus asa. Hal ini justru membuat kami tambah semangat walau terkadang kami harus banting tulang karena donatur kami yang tak pasti,” Kata Pak kyai Imam Hanafi saat berbincang-bicang dengan awak media di kediamanya, Jumat (25/09/2020).

Sampai saat ini, kami belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik daerah mau pun pemerintah Tiyuh, apa lagi provinsi untuk memberi makan anak-anak yatim kami ini. Padahal tiap minggu dan bulan semakin bertambah jumlahnya,” terangnya.

BACA JUGA :   Koramil 20 Cawas Kodim 0723/Klaten Mendukung Sepenuhnya Program Kampung KB Dukuh Gadingan Karangasem

Lanjutnya, terkadang kami merasa kesulitan dengan terbatasnya anggaran kami yang hanya mengandalkan donatur-donatur kami yang tidak seberapa. Tapi Alhamdulilah berkat niat yang tulus kami sampai saat ini masih bisa bertahan.

Di tempat yang sama Dwi Sulistyo Lurah pondok pesantren Darussalamah menambahkan, “Sudah terlalu banyak cerita dalam kami mempertahankan berjalannya pondok ini, sampai-sampai minta bantuan dari rumah ke rumah para dermawan kami lakukan.

“Yang namanya kena hujan, panasnya terik matahari sudah jadi sarapan kami. Akan tetapi setiap kali lelah itu datang akan segera sirna apa bila kami mengingat anak-anak yatim kami,” ungkap Dwi dengan mata berkaca-kaca.

Sedikit harapan kami tiap harinya, bagaimana caranya kami bisa menyalurankan santunan para dermawan ini kepada anak-anak yatim kami tiap bulannya bisa mencukupi keperluan mereka semua.

BACA JUGA :   Siap Disidang, Rey Utami Kenakan Jam Tangan Seharga 2 Miliar

Untuk sementara, anak-anak yatim kami ini kurang lebih 70 orang tapi masih kita ikutkan dengan orang tua atau nenek mereka di rumah masing-masing. Karena tempat kita belum memadai, tapi untuk santunannya tiap bulan dari para donatur selalu kita berikan langsung secara simbolis,” jelasnya.*(Candra)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights