DimensiNews.co.id HALMAHERA TENGAH – Kepala Dinas Pertanian Pemkab Halteng Ir Ismail Sangadji Selasa, (3/7/2018) diruang kerjanya mengatakan bahwa Halteng mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) terkait dengan pengembangan program Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) maupun pangan di Halteng Tahun Anggaran 2018 melalui Dinas Pertanian Pemprov Malut,” katanya.
Bantuan PSP itu dalam rangka mendukung pengembangan pertanian dan perkebunan sehingga Pemkab Halteng dalam perluasan lahan pala seluas 500 hektare yang berlokasi di Kecamatan Weda Selatan, Weda dan Weda Tengah. Sementara untuk rehabilitasi pala membutuhkan lahan 400 hektare yang berlokasi di Kecamatan Patani Utara, Patani Barat dan Patani Timur. Untuk Intensifikasi kelapa seluas lahan 300 hektare yang berlokasi di Kecamatan Patani Utara dan Patani Timur,” ungkapnya.
Untuk bantuan peralatan pendukung di bidang perkebunan yang dianggarkan melalui APBN 2018 sebanyak 32.000 pohon pala yang sudah Intensifikasi dan pengembangannya tersebar di Kecamatan Patani Utara dan Patani Timur sesuai dengan permintaan petani,” tandasnya.
Sementara untuk bantuan dibidang pertanian satu unit exavator mini yang bertujuan membuat saluran air untuk dapat mengairi lahan bongkor yang sudah lama tidur dan tak difungsikan oleh para petani akibat tak memiliki sumber mata air. Untuk padi gogo membutuhkan lahan seluas 350 hektare, selain itu jeruk manis juga,” ucap Kadistan Pemkab Halteng kepada media ini.
Kadistan juga mengemukakan, PSP saat ini melaksanakan program pengembangan pertanian kawasan untuk komoditas seperti padi, jagung dan dan jeruk yang telah ditetapkan Kementan. Tanaman yang dikembangkan di Halteng melalui penetapan Kementan adalah padi, jagung dan jeruk. Untuk Perkebunan dikembangkan pala dan kelapa,” katanya.
“Meskipun Komoditasnya telah ditetapkan Kementan untuk pengembangan pertanian kawasan. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan pangan seperti pala dan kelapa,” jelasnya.
Kadistan juga mengaku Kecamatan Weda Utara merupakan sebagai Induk beni pala yang sudah ditunjuk oleh balai sertifikasi beni. Untuk pengembangan pangan seperti jagung membutuhkan lahan seluas 10.000 heltare dan lokasinya di 10 Kecamatan. Untuk jeruk lahan seluas 25 hektare. Dan sampai saat ini padi gogo belum disalurkan. Yang baru mulai disalurkan adalah jeruk dan jagung,” ucapnya.
Kadistan menyatakan bahwa Bupati sangat menginginkan wilayah transmigrasi di Halteng ini sebagai lumbung pangan padi. Untuk itu kita di arahkan menghidupkan kembali lahan tidur karena masyarakat petani bakal dibantukan dengan satu unit exavator mini dari Dirjen PSP,” tuturnya.
Laporan Reporter : Ode
Editor . : Red DN