Kampus Unis Tangerang Terapkan Sistem Hybrid untuk Pembelajaran Perkuliahan Baru

  • Bagikan
Rektor Unis Tangerang, Prof Mustafa Kamil.

TANGERANG- Status PPKM di Kota Tangerang, Banten, yang masih berada di level 3, membuat Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) memilih sistem hybrid dalam proses belajar mengajar pada perkuliahan baru tahun 2021 selama masa pandemi Covid-19.

Sistem tersebut merupakan perpaduan  antara daring (dalam jaringan) dan  luring (luar jaringan).

Sementara itu, Rektor Unis Tangerang Prof Mustafa Kamil menjelaskan berdasarkan surat edaran Mendikbudristek, sistem luring hanya bisa dilaksanakan di wilayah dengan status PPKM berada di level 2.

“Namun karena di Kota Tangerang masih berada di level 3 maka sistem pembelajaran akan dilaksanakan secara daring. Hal ini untuk mengantisipasi risiko jika dilaksanakan secara luring,” kata Prof Mustafa Kamil usai acara pengenalan kegiatan mahasiswa baru di Tangerang, Selasa (21/9/2021).

BACA JUGA :   Sebanyak 1288 KPM Terima Bansos PKH Murni di Pos Indonesia Cabang Tangerang

Kata Mustafa, sistem hybrid telah diterapkan kepada mahasiswa baru dalam proses pengenalan kehidupan kampus. Kegiatan tersebut hanya dihadiri mahasiswa dengan jumlah terbatas dari setiap fakultas dan sisanya mengikuti dari rumah.

“PKKMB di masa pandemi berbeda dari tahun sebelumnya, kami terapkan sistem hybrid agar mahasiswa baru tetap dapat mengikuti PKKMB sehingga mahasiswa baru dapat mengenal kehidupan kampus mulai dari sistem akademik, riset sampai nanti pengabdian masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, Unis Tangerang juga telah menetapkan syarat untuk sistem perkuliahan luring, yaitu jumlah mahasiswa yang hadir di kelas dibatasi hanya 10 hingga 15 orang dan harus sudah divaksinasi Covid-19.

“Protokol kesehatan selama berada di kampus juga menjadi kewajiban yang harus ditaati sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 yang kini terus dilakukan semua pihak,” tegasnya.

BACA JUGA :   Diduga Terlibat Grafitasi Kasus Zumi Zola, AMHJJ Desak KPK Periksa Bupati Muaro Jambi

Mustafa juga mendorong kepada setiap dosen untuk membuat model pembelajaran yang inovatif berbasis IT dalam menunjang pembelajaran daring.

“Semua sistem telah disiapkan dan dosen juga harus melakukan terobosan dalam memberikan pembelajaran kepada mahasiswa,” tutur Mustafa.*(Fitri)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Verified by MonsterInsights